Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 17 Desember 2013

Di Bayar Lunas

Ada seorang pemuda yang sedang duduk di bangku kuliah semester akhir, namanya Aryan. Setiap hari sebelum ke kampus atau pulang kampus Aryan suka melewati sebuah showroom mobil. Disana ada mobil yang bagus, keluaran sekarang. Aryan sangat ingin memiliki mobil itu. Dia berfikir Ayahnya pasti akan membelikannya, karena kekayaan ayahnya tidak akan habis hanya karena membeli mobil itu.
beberapa hari menjelang wisuda, dia mengutarakan keinginannya itu krpada ayahnya. Ayahnya hanya diam, tidak bicara apa-apa. Dia berharap ayahnya akan membelikan mobil itu pada hari wisudanya.
Pagi hari menjelang wisuda ayahnya memanggil Aryan di ruang kerjanya. Aryan sangat gembira karena pasti ayahnya akan memberi hadiah mobil. Sesampainya di kamar, Ayahnya memberikan sebuah kado yang terbungkus dengan sampul yang indah. Arya semakin penasaran dengan hadiah itu, ketika Aryan membuka kado tersebut, dia langsung marah dan menjatuhkan kado tersebut ke meja kerja ayahnya karena isi kado itu sebuah Al-Qur'an yang indah. Aryan memaki-maki ayahnya habis-habisan. Ayahnya sangat kecewa kepada Aryan.Aryan pergi begitu saja tak pernah kembali.

Beberapa tahun kemudian, Aryan sudah menjadi orang sukses dan sudah mempunyai keluarga. Suatu hari dia sedang tugas di daerah yang tidak jauh dari tempat tinggalnya dulu. Terbesit di hati Aryan ingin melihat ayahnya yang sudah lama ia tinggalkan. sesampainya di rumah, Aryan mendapat kabar bahwa ayahnya telah meninggal setahun yang lalu, Aryan merasa sedih. Arya kemudian berjalan menuju ruang kerja ayahnya, disana dia melihat kado indah yang waktu itu dia lempar seperti tak pernah tersentuh. Dia membuka al-Qur'an itu dan melihat lembar perlembar. Tiba-tiba ada sebuah amplop berwarna coklat yang jatuh dari al-Qur'an itu, Aryan pun mengambilnya. Betapa terkejutnya Aryan setelah membuka amplop itu, yang ternyata isinya adalah kunci mobil dan kwitansi yang bertuliskan DI BAYAR LUNAS, tertanggal ketika aryan wisuda. Aryan pun langsung menangis dan sanyat menyesali perbuatannya waktu dulu.

0 komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu

 

Blogger news

Blogroll

About